1.Batuan Penyusun Lithosfer
a. Batuan beku
b. Batuan sedimen
c. Batuan metamorf
Semua batuan pada mulanya dari magma
Magma keluar di permukaan bumi antara lain melalui puncak gunung berapi. Gunung berapi ada di daratan ada pula yang di lautan. Magma yang sudah mencapai permukaan bumi akan membeku. Magma yang membeku kemudian menjadi batuan beku. Batuan beku muka bumi selama beribu-ribu tahun lamanya dapat hancur terurai selama terkena panas, hujan, serta aktifitas tumbuhan dan hewan.
Selanjutnya hancuran batuan tersebut tersangkut oleh air, angin atau hewan ke tempat lain untuk diendapkan. Hancuran batuan yang diendapkan disebut batuan endapan atau batuan sedimen. Baik batuan sedimen atau beku dapat berubah bentuk dalam waktu yang sangat lama karena adanya perubahan temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah bentuk disebut batuan malihan atau batuan metamorf.
Untuk lebih memahami jenis-jenis batuan perhatikan uraian berikut:
a. Batuan Beku
Ada dua macam batuan beku, yaitu batuan beku dalam (contohnya batu granit), dan batuan beku luar (contohnya batu andesit.)
Untuk Mengetahui ketepatan batuan jenis batuan harus dilakukan uji laboratorium dengan menggunakan mikroskop untuk melihat bentuk kristal batuanya.
b. Batuan sedimen
Ada beberapa macam batuan sedimen, yaitu batuan sedimen klastik, sedimen kimiawi dan sedimen organic. Sedimen klastik berupa campuran hancuran batuan beku, contohnya breksi, konglomerat dan batu pasir. Sedimen kimiawi berupa endapan dari suatu pelarutan, contohnya batu kapur dan batu giok. Sedimen organic berupa endapan sisa sisa hewan dan tumbuhan laut contohnya batu gamping dan koral.
c. Batuan Malihan (Batuan Metamorf)
Batuan malihan atau metamorf adalah batuan yang berubah bentuk. Contohnya kapur (kalsit) berubah menjadi marmer, atau batuan kuarsa menjadi kuarsit.
2. Pemanfaatan lithosfer
Lithosfer merupakan bagian bumi yang langsung berpengaruh terhadap kehidupan dan memiluki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan di bumi. Lithosfer bagian atas merupakan tempat hidup bagi manusia, hewan dan tanaman. Manusia melakukan aktifitas di atas lithosfer.
Selanjutnya lithosfer bagian bawah mengandung bahan bahan mineral yang sangat bermanfaat bagi manusia. Bahan bahan mineral atau tambang yang berasal dari lithosfer bagian bawah diantaranya minyak bumi dan gas, emas, batu bara, besi, nikel dan timah.
Melihat manfaat Litthosfer yang demikian besar tersebut sepantasnyalah kita selalu bersyukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
3. Bentuk muka bumi sebagai akibat proses vulkanisme dan diatropisme.
Mengapa bentuk permukaan bumi tidak merata. Hal ini disebabkan karena adanya pengaruh dari luar bumi dan dalam bumi itu sendiri.
Pengaruh dari dalam bumi berupa suatu tenaga yang sangat besar sehingga dapat membentuk muka bumi yang beraneka ragam. Tenaga yang berasal dari dalam bumi disebut tenaga endogen. Tenaga yang berasal dari luar bumi disebut tenaga eksogen. Tenaga eksogen bersifat merusak bentuk bentuk permukaan bumi yang dibangun atas tenaga endogen.
Tenaga endogen meliputi tektonisme, vulkanisme dan seisme, sedangkan tenaga eksogen meliputi pengikisan dan pengendapan.
Tenaga eksogen antara lain meliputi pelapukan (weathering) dan erosi (pengikisan).
Tampilkan postingan dengan label Bumi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bumi. Tampilkan semua postingan
Rabu, 20 Januari 2010
Minggu, 04 Oktober 2009
Litosfer....
A Struktur Lapisan Kulit Bumi (litosfer)
Pertama tama perlu anda ketahui bahwa kata lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan. lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km.
Perlu anda pahami bahwa yang dimaksud batuan bukanlah benda yang keras saja, berupa batu dalam kehidupan sehari hari, namun juga dalam bentuk tanah liat, abu gunung api, pasir, kerikil dan sebagainya.
Tebal kulit bumi tidak merata, kulit bumi di bagian benua atau daratan lebih tebal dari di bawah samudra.
Bumi tersusun atas beberapa lapisan yaitu:
a Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang
tersusun dari lapisan nife (niccolum=nikel dan ferum besi) jari jari barisfer +- 3.470 km.
b Lapisan antara yaitu lapisan yang terdapat di atas nife tebal 1700 km. Lapisan ini disebut juga asthenosfer mautle/mautel), merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar. Berat jenisnya 5 gr/cm3.
c. Lithosfer yaitu lapisan paling luar yang terletak di atas lapisan antara dengan ketebalan 1200km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.
Lithosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:
1 Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL 2 O3.
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jeni sbatuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua.
batuan metamorf yaitu batuan yang berubah bentuknya akibat pengaruh tekanan, temperatur dan waktu.
batuan sedimen yaitu batuan yang terjadi dari hasil proses pengendapan.
Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35km.
Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:
- Kerak benua : merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua.
- Kerak samudra : merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra
2. Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa Si O2 dan Mg O lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersipat elastis dan mepunyai ketebalan rata rata 65 km .
Pertama tama perlu anda ketahui bahwa kata lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan. lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km.
Perlu anda pahami bahwa yang dimaksud batuan bukanlah benda yang keras saja, berupa batu dalam kehidupan sehari hari, namun juga dalam bentuk tanah liat, abu gunung api, pasir, kerikil dan sebagainya.
Tebal kulit bumi tidak merata, kulit bumi di bagian benua atau daratan lebih tebal dari di bawah samudra.
Bumi tersusun atas beberapa lapisan yaitu:
a Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang
tersusun dari lapisan nife (niccolum=nikel dan ferum besi) jari jari barisfer +- 3.470 km.
b Lapisan antara yaitu lapisan yang terdapat di atas nife tebal 1700 km. Lapisan ini disebut juga asthenosfer mautle/mautel), merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar. Berat jenisnya 5 gr/cm3.
c. Lithosfer yaitu lapisan paling luar yang terletak di atas lapisan antara dengan ketebalan 1200km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.
Lithosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:
1 Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL 2 O3.
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jeni sbatuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua.
batuan metamorf yaitu batuan yang berubah bentuknya akibat pengaruh tekanan, temperatur dan waktu.
batuan sedimen yaitu batuan yang terjadi dari hasil proses pengendapan.
Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35km.
Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:
- Kerak benua : merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua.
- Kerak samudra : merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra
2. Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa Si O2 dan Mg O lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan merupakan bahan yang bersipat elastis dan mepunyai ketebalan rata rata 65 km .
Proses Terbentuknya Muka Bumi
"Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran yang dilakukannya tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.
Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:
1. Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.
2. Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.
Perubahan di bumi disebabkan oleh perubahan iklim dan cuaca.
Kesimpulan
Ada dua kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan mengenai proses terbentuknya bumi, yaitu:
1. Bumi berasal dari suatu gumpalan kabut raksasa yang meledak dahsyat, kemudian membentuk galaksi dan nebula. Setelah itu, nebula membeku membentuk galaksi Bima Sakti, lalu sistem tata surya.Bumi terbentuk dari bagian kecil ringan yang terlempar ke luar saat gumpalan kabut raksasa meledak yang mendingin dan memadat sehingga terbentuklah bumi.
2. Tiga tahap proses pembentukan bumi, yaitu mulai dari awal bumi terbentuk, diferensiasi sampai bumi mulai terbagi ke dalam beberapa zona atau lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi."
Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:
1. Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.
2. Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.
Perubahan di bumi disebabkan oleh perubahan iklim dan cuaca.
Kesimpulan
Ada dua kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan mengenai proses terbentuknya bumi, yaitu:
1. Bumi berasal dari suatu gumpalan kabut raksasa yang meledak dahsyat, kemudian membentuk galaksi dan nebula. Setelah itu, nebula membeku membentuk galaksi Bima Sakti, lalu sistem tata surya.Bumi terbentuk dari bagian kecil ringan yang terlempar ke luar saat gumpalan kabut raksasa meledak yang mendingin dan memadat sehingga terbentuklah bumi.
2. Tiga tahap proses pembentukan bumi, yaitu mulai dari awal bumi terbentuk, diferensiasi sampai bumi mulai terbagi ke dalam beberapa zona atau lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi."
Minggu, 06 September 2009
Air Bukan Hanya Ada di Bumi Saja
"Phoenix Lander, sebuah pesawat robot dalam sebuah misi eksplorasi ruang angkasa di planet Mars dibawah Program Scout Mars, telah memulai misi pencarian air di planet Mars sejak akhir Mei 2008. Meskipun dengan upaya terbaik yang telah dilakukan oleh para ilmuwan NASA, robot bertenaga surya ini belum menemukan apa-apa melainkan es. Robot ini telah mengkonfirmasikan ke para ilmuwan NASA bahwa zat berwarna putih yang ditemukan saat menggali sebuah parit pada tanggal 15 juni adalah es cair. Berikut tanya jawab seputar perkembangan yang telah dicapai oleh misi Phoenix Lander sejauh ini dalam perburuan air di planet merah.
->Apakah bisa dipastikan bahwa ada air di planet Mars?
Keberadaan air di planet Mars tidak diragukan. Phoenix telah menemukan es cair pada bulan Juli, tepat hanya lima sentimeter ke bawah permukaan, dan uap air telah dideteksi di lingkungan atmosfir planet Mars. Yang belum ditemukan sampai saat ini adalah air sesungguhnya, yang penting untuk proses transfer dan fungsi protein dalam sel-sel, sehingga jika air sejati ini telah ditemukan maka kehidupan di planet Mars akan segera terwujud. David Catling, seorang anggota tim sains untuk misi Phoenix ini yang berkedudukan di Universitas Bristol, mengatakan dia yakin bahwa air yang dicari-cari tersebut benar-benar ada. "Jika kita menggali lebih jauh ke bawah permukaan − seperti halnya di planet bumi jika kita menggali ke bawah sampai mendapatkan terowongan mineral − maka suhu akan menjadi panas. Dan begitu juga di planet Mars, jika kita terus ke bawah permukaan pada akhirnya kita akan menemukan temperatur dimana keberadaan air sejati sangat mungkin, tanpa memperhitungkan suhu pada permukaan."
->Bagaimana dengan air permukaan? Bukankah telah ditemukan oleh pesawat pengorbit?
Sebenarnya belum. Pesawat Surveyor Global NASA, yang diluncurkan pada tahun 1996, menemukan sesuatu yang terlihat seperti tanah beku dan selokan-selokan purbakala, serta tanda-tanda aliran air yang belum lama berselang. Tetapi bahkan jika ada air sejati, Phoenix mungkin mendarat di tempat yang tidak tepat sehingga tidak menemukannya. Robot ini sekarang sedang menjelajahi bagian planet Mars yang sama dengan Lingkar Arktik di bumi, dimana Cattling mengatakan tidak mungkin menemukan genangan air di sana. Akan tetapi, seharusnya mungkin untuk menemukan lapisan-lapisan air tidak membeku yang sangat tipis, yang menempel pada butiran-butiran tanah. "Tetapi ini tidak berarti bahwa air-air tersebut bisa diserap oleh sel," kata Jorge Vago, anggota proyek misi eksplorasi European Space Agency’s ExoMars.
->Lalu apa yang sudah ditemukan dari misi Phoenix ini?
"Sebelum Phoenix, kita sudah tahu ada air di planet Mars, tetapi kita tidak mengetahui seberapa dalam air tersebut terdapat di bawah permukaan," kata Catling. "Jadi karena kita telah menemukan es tepat di bawah permukaan (hanya 5 cm ke bawah), maka kita bisa pastikan bahwa jika manusia akan pergi ke planet Mars, mereka bisa mendapatkan es cair tanpa harus menggali sangat jauh ke bawah permukaan." Laboratorium kimia basah yang sudah terpadu dengan robot Phoenix, yang mencampurkan tanah planet Mars dengan air Bumi untuk menganalisis komponen-komponen terlarut, juga telah menemukan bahwa tanah tersebut mengandung garam-garam yang larut menghasilkan ion-ion natrium, magnesium, klorida, kalsium dan perklorat. Karena air asin bisa tetap cair di bawah suhu nol, maka para ilmuwan berpendapat mereka mampu menemukan lapisan-lapisan bergaram bahkan pada kondisi-kondisi planet Mars yang kurang bersahabat.
->Jadi apakah ada peluang bahwa kita masih bisa menemukan air sesungguhnya?
Salah satu masalah utama yang dihadapi Phoenix sekarang ini adalah bahwa musim panas di planet Mars sudah mendekati berakhir, berarti jumlah sinar matahari untuk bahan bakar robot ini akan semakin berkurang. Tetapi dengan membenamkan kuar (probe) konduktivitasnya lebih jauh ke dalam tanah, atau di tempat lain di permukaan, para ilmuwan masih bisa mendeteksi air − pembacaan sinyal akan menunjukkan konduktivitas listrik yang tinggi. Phoenix juga membawa delapan oven kecil − masing-masing hanya berjarak beberapa milimeter − empat diantaranya harus diisi dengan tanah. Jika air terdapat pada salah satu dari empat sampel akhirnya, maka air itu akan tertinggal sebagai uap. Dan, menurut Vago, masih ada kemungkinan bahwa NASA akan membawa pulang data-data penting. "Ketika para ilmuwan menemukan sesuatu yang mereka anggap menarik, mereka menyukai untuk menelitinya sampai ribuan kali, sehingga anda tidak akan pernah tahu," kata dia.
->Apakah bisa dipastikan bahwa ada air di planet Mars?
Keberadaan air di planet Mars tidak diragukan. Phoenix telah menemukan es cair pada bulan Juli, tepat hanya lima sentimeter ke bawah permukaan, dan uap air telah dideteksi di lingkungan atmosfir planet Mars. Yang belum ditemukan sampai saat ini adalah air sesungguhnya, yang penting untuk proses transfer dan fungsi protein dalam sel-sel, sehingga jika air sejati ini telah ditemukan maka kehidupan di planet Mars akan segera terwujud. David Catling, seorang anggota tim sains untuk misi Phoenix ini yang berkedudukan di Universitas Bristol, mengatakan dia yakin bahwa air yang dicari-cari tersebut benar-benar ada. "Jika kita menggali lebih jauh ke bawah permukaan − seperti halnya di planet bumi jika kita menggali ke bawah sampai mendapatkan terowongan mineral − maka suhu akan menjadi panas. Dan begitu juga di planet Mars, jika kita terus ke bawah permukaan pada akhirnya kita akan menemukan temperatur dimana keberadaan air sejati sangat mungkin, tanpa memperhitungkan suhu pada permukaan."
->Bagaimana dengan air permukaan? Bukankah telah ditemukan oleh pesawat pengorbit?
Sebenarnya belum. Pesawat Surveyor Global NASA, yang diluncurkan pada tahun 1996, menemukan sesuatu yang terlihat seperti tanah beku dan selokan-selokan purbakala, serta tanda-tanda aliran air yang belum lama berselang. Tetapi bahkan jika ada air sejati, Phoenix mungkin mendarat di tempat yang tidak tepat sehingga tidak menemukannya. Robot ini sekarang sedang menjelajahi bagian planet Mars yang sama dengan Lingkar Arktik di bumi, dimana Cattling mengatakan tidak mungkin menemukan genangan air di sana. Akan tetapi, seharusnya mungkin untuk menemukan lapisan-lapisan air tidak membeku yang sangat tipis, yang menempel pada butiran-butiran tanah. "Tetapi ini tidak berarti bahwa air-air tersebut bisa diserap oleh sel," kata Jorge Vago, anggota proyek misi eksplorasi European Space Agency’s ExoMars.
->Lalu apa yang sudah ditemukan dari misi Phoenix ini?
"Sebelum Phoenix, kita sudah tahu ada air di planet Mars, tetapi kita tidak mengetahui seberapa dalam air tersebut terdapat di bawah permukaan," kata Catling. "Jadi karena kita telah menemukan es tepat di bawah permukaan (hanya 5 cm ke bawah), maka kita bisa pastikan bahwa jika manusia akan pergi ke planet Mars, mereka bisa mendapatkan es cair tanpa harus menggali sangat jauh ke bawah permukaan." Laboratorium kimia basah yang sudah terpadu dengan robot Phoenix, yang mencampurkan tanah planet Mars dengan air Bumi untuk menganalisis komponen-komponen terlarut, juga telah menemukan bahwa tanah tersebut mengandung garam-garam yang larut menghasilkan ion-ion natrium, magnesium, klorida, kalsium dan perklorat. Karena air asin bisa tetap cair di bawah suhu nol, maka para ilmuwan berpendapat mereka mampu menemukan lapisan-lapisan bergaram bahkan pada kondisi-kondisi planet Mars yang kurang bersahabat.
->Jadi apakah ada peluang bahwa kita masih bisa menemukan air sesungguhnya?
Salah satu masalah utama yang dihadapi Phoenix sekarang ini adalah bahwa musim panas di planet Mars sudah mendekati berakhir, berarti jumlah sinar matahari untuk bahan bakar robot ini akan semakin berkurang. Tetapi dengan membenamkan kuar (probe) konduktivitasnya lebih jauh ke dalam tanah, atau di tempat lain di permukaan, para ilmuwan masih bisa mendeteksi air − pembacaan sinyal akan menunjukkan konduktivitas listrik yang tinggi. Phoenix juga membawa delapan oven kecil − masing-masing hanya berjarak beberapa milimeter − empat diantaranya harus diisi dengan tanah. Jika air terdapat pada salah satu dari empat sampel akhirnya, maka air itu akan tertinggal sebagai uap. Dan, menurut Vago, masih ada kemungkinan bahwa NASA akan membawa pulang data-data penting. "Ketika para ilmuwan menemukan sesuatu yang mereka anggap menarik, mereka menyukai untuk menelitinya sampai ribuan kali, sehingga anda tidak akan pernah tahu," kata dia.
Lempeng Bumi

->Teori Tektonik Lempeng (bahasa Inggris: Plate Tectonics) adalah teori dalam bidang geologi yang dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adanya bukti-bukti pergerakan skala besar yang dilakukan oleh litosfer bumi. Teori ini telah mencakup dan juga menggantikan Teori Pergeseran Benua yang lebih dahulu dikemukakan pada paruh pertama abad ke-20 dan konsep seafloor spreading yang dikembangkan pada tahun 1960-an.
Bagian terluar dari interior bumi terbentuk dari dua lapisan. Di bagian atas terdapat litosfer yang terdiri atas kerak dan bagian teratas mantel bumi yang kaku dan padat. Di bawah lapisan litosfer terdapat astenosfer yang berbentuk padat tetapi bisa mengalir seperti cairan dengan sangat lambat dan dalam skala waktu geologis yang sangat lama karena viskositas dan kekuatan geser (shear strength) yang rendah. Lebih dalam lagi, bagian mantel di bawah astenosfer sifatnya menjadi lebih kaku lagi. Penyebabnya bukanlah suhu yang lebih dingin, melainkan tekanan yang tinggi.
Lapisan litosfer dibagi menjadi lempeng-lempeng tektonik (tectonic plates). Di bumi, terdapat tujuh lempeng utama dan banyak lempeng-lempeng yang lebih kecil. Lempeng-lempeng litosfer ini menumpang di atas astenosfer. Mereka bergerak relatif satu dengan yang lainnya di batas-batas lempeng, baik divergen (menjauh), konvergen (bertumbukan), ataupun transform (menyamping). Gempa bumi, aktivitas vulkanik, pembentukan gunung, dan pembentukan palung samudera semuanya umumnya terjadi di daerah sepanjang batas lempeng. Pergerakan lateral lempeng lazimnya berkecepatan 50-100 mm/a.
->Ada tiga jenis batas lempeng yang berbeda dari cara lempengan tersebut bergerak relatif terhadap satu sama lain. Tiga jenis ini masing-masing berhubungan dengan fenomena yang berbeda di permukaan. Tiga jenis batas lempeng tersebut adalah:
->Batas transform (transform boundaries) terjadi jika lempeng bergerak dan mengalami gesekan satu sama lain secara menyamping di sepanjang sesar transform (transform fault). Gerakan relatif kedua lempeng bisa sinistral (ke kiri di sisi yang berlawanan dengan pengamat) ataupun dekstral (ke kanan di sisi yang berlawanan dengan pengamat). Contoh sesar jenis ini adalah Sesar San Andreas di California.
->Batas divergen/konstruktif (divergent/constructive boundaries) terjadi ketika dua lempeng bergerak menjauh satu sama lain. Mid-oceanic ridge dan zona retakan (rifting) yang aktif adalah contoh batas divergen
->Batas konvergen/destruktif (convergent/destructive boundaries) terjadi jika dua lempeng bergesekan mendekati satu sama lain sehingga membentuk zona subduksi jika salah satu lempeng bergerak di bawah yang lain, atau tabrakan benua (continental collision) jika kedua lempeng mengandung kerak benua. Palung laut yang dalam biasanya berada di zona subduksi, di mana potongan lempeng yang terhunjam mengandung banyak bersifat hidrat (mengandung air), sehingga kandungan air ini dilepaskan saat pemanasan terjadi bercampur dengan mantel dan menyebabkan pencairan sehingga menyebabkan aktivitas vulkanik. Contoh kasus ini dapat kita lihat di Pegunungan Andes di Amerika Selatan dan busur pulau Jepang.
Langganan:
Postingan (Atom)