Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Labels

Benua (2) Bumi (5) global-warming (2) IT (2) kasus (3) Kebumian (14) kepramukaan (3) lainnya (2) Misod (2) MPK (8)

Sabtu, 14 November 2009

asal mula ojek


Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Susunan J.S. Badudu dan Sutan
Mohammad Zain), "ojek" adalah sepeda motor yang dibuat menjadi
kendaraan umum untuk diboncengi penumpang. Gambaran ini kurang tepat.
Sebab, jauh sebelum sepeda motor, orang sudah mengenal "ojek". Dan
kendaraan yang dipakai adalah sepeda.

Kamus Umum Bahasa Indonesia (Sususnan WJS Poerwadarminta dan Pusat
Bahasa) menggambarkan "ojek" sebagai sepeda yang ditaksikan. Menurut
kamus tersebut kata ini berasal dari bahasa Jawa.

Boleh jadi, "ojek" berasal dari kata "obyek". Sebagaimana diketahui,
kehidupan ekonomi masyarakat Indonesia di paruhan pertama tahun 60-an
begitu sulit. Orang tidak bisa hidup melulu dari gaji. Karena itu
orang harus mempunyai sumber penghasilan yang lain; berdagang,
menjadi perantara dsb. Pada masa itu melakukan pekerjaan sampingan
terkenal dengan istilah "mengobyek".

Orang-orang kecil tentu hanya bisa mengobyek dengan mengandalkan
tenaga dan keringatnya. Karena itu, mereka yang memiliki sepeda akan
memboncengkan orang lain untuk mendapat imbalan upah. Jadi, "ojek"
adalah sarana orang kecil dalam "mengobyek".

Untuk pekerjaan sampingan yang dilakukan oleh orang-orang kecil ini
orang Medan memakai istilah yang lebih ironis. Mereka menyebutnya
sebagai "erbete"; pelafalan dari kata "r-b-t" yang artinya "rakyat
banting tulang"....

Jadi, kalau kita datang bertamu ke seorang teman di Medan dan
ditanyai, "Naik apa kau datang kesini?", maka seyogyanyalah kita
menjawab, "Aku naik erbete, bah..."

0 komentar:

Posting Komentar