Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Labels

Benua (2) Bumi (5) global-warming (2) IT (2) kasus (3) Kebumian (14) kepramukaan (3) lainnya (2) Misod (2) MPK (8)

Featured Posts

Sabtu, 05 Mei 2012

PERANAN KAUM WANITA DALAM ISLAM

Agama ini bukan saja tanggung jawab kaum lelaki dan pahala-pahalanya bukan saja di berikan bagi kaum laki-laki, tetapi kaum wanita juga mempunyai tanggung jawab. Merujuk kepada ayat al-qur’an: “Dan Orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada ALLAH dan Rosul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh allah. Sungguh allah maha perkasa, maha bijaksana.” (Q.S. At-taubah(9):71) Semua orang ingin hidupnya bahagia dan jika ditanyakan kepada perempuan atau laki-laki apakah kalian inginkan kebahagiaan?”mereka pasti menjawab: Ya! Allah SWT telah membuat keputusan yang tidak berubah, sejak Adam AS. Sampai bayi yang baru lahir menjelang kiamat “Bahwa Kejayaan dan kebahagiaan manusia di dalam kehidupan dunia yang sementara maupun di akherat yang selama lamanya ada didalam kesempurnaan agama yaitu iman dan amal sholeh.” Sebagaimana FirmanNya: “Barang Siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik[463] dan akan Kami beri balasan dengan pahal yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. An-Nahl(16):97) Sahabiyah-sahabiyah, istri para sahabat juga berperan dalam agama. Kita bisa melihat dari kisah-kisah mereka. Banyak orang jahil mempunyai konsep atau pengertian yang salah mengenai Islam, dan mereka tidak mengerti Islam. Mereka berpikir bahwa Islam sangat mendeskritikan, merendahkan perempuan, tidak memberikan kesempatan kepda perempuan, mengekang wanita dengan tidak membolehkan bercampur., perempuan menjadi tidak bebas, di anggap rendah dan sebagainya. Padahal Agama adalah tanggung jawab Wanita dan Lelaki. Kita semua bersama-sama, kita dapat melihat ini melalui sejarah Islam, saat tersebarnya Islam.  Khadijah r.ha, adalah contoh teladan untuk kita ikuti, perhatikan dan pahami bagaimana peranan kaum wanita. Saat Rosululloh SAW menerima wahyu pertama kali dari Allah SWT, dengan segera Rosululloh SAW berjumpa dengan Khadijah dan saat itu Rosululloh SAW dalam keadaan ketakutan, ketidak nyamanan, karena ini saat pertama kali beliau berjumpa dengan Jibril AS. Ini pertama kali beliau melihat Jibril AS, dalam bentuk sebenarnya, beliau sangat takut. Saat beliau menggigil, ketakutan, Khadijah r.ha, orang pertama yang menenangkan beliau, Khadijah-lah orang yang meneduhkan hati Nabi SAW., menghilangkan ketakutan Nabi SAW, karena Khadijah tahu betul bagaimana akhlaq mulia suaminya yang tak pernah melakukan sesuatu yang buruk, tidak mungkin Allah SWT akan menyusahkan beliau. Khadijah orang pertama yang masuk Islam. Khadijah r.ha-lah orang pertama yang membernakan Nabi SAW. Khadijah-lah orang pertama yang menerima pesan da’wah, pesan islam. Khadijah saat itu juga menolong Rosululloh SAW. Beliau kemudian menjumpai pamanNya Waraqah bin Naufal lalu menceritakan semuanya seperti yang di ceritakan Nabi SAW padanya, kemudian Waraqah berkata “itulah Namus seperti yang di lihat Musa AS, suamimu benar kamu jangan khawatir. Suamimu adalah seorang Nabi.” Padahal seluruh ummat Muhammad SAW jika dibandingkan dengan yang di dapatkan oleh Khadijah Al Kubra maka tidak ada apanya. Allohu Akbar!!!  Sekarang kita lihat orang pertama yang mati syahid dalam islam. Kitau tahu, para sahabat mereka mengalami penyiksaan yang begitu berat, kehilangan tangan, kaki, dan semua penderitaan yang maha berat lainnya. Tapi orang pertama yang ALLAH SWT tentukan yang mati di jalanNYa adalah wanita, yaitu Sumayyah. Ini adalah suatu hal yang mesti di terima kaum lelaki. ALLAH SWT mentakdirkan orang pertama yang mati syahid adalah wanita. Dia di bunuh karena mempertahankan kalimah Laa Ilahaa Illalloh, MuhammaduRosululloh Padahal kalau dia terima saja murtad, maka dia akan di bebaskan dan akan dapat keduniaan tetapi dia tetap teguh kepada keyakinannya. Jadi kita mesti pahami, bahwa ALLAH SWT sengaja mengatur semua ini untuk menjadi suatu teladan, satu pesan, yang patut di ambil contoh dalam sejarah Islam, yang wanita mempunyai peranan penting, bukan saja menerima agama Islam, tapi Mati dalam mempertahankan agama Islam.  Satu lagi yang Allah SWT mau tunjukan adalah perempuan pertama sebagai guru hadist adalah istri Rosulullaoh SAW setelah Khadijah, muncullah Aisyah r.ha. Beliau pernah mengajar para sahabat tentang hadist, dikabarkan ada 2220 hadist yang di riwayatkan oleh Aisyah r.ha. banyak hadis yang kita baca adalah dari Aisyah r.ha. Rosululloh SAW ktika akan wafat mengatkan : “Taroktu Fikum Amroini In Tamasaktum Bihima Lan Tadhillu Abadan, Kitabullah Wa Sunnatir Rosul” “aku meninggalkan dua hal untukmu yang jika engkau benar-benar berpegang teguh padanya, dengan kedua tanganmu erat-erat maka engkau akan selamat. Itulah Kitabullah dan Sunah Rosululloh SAW.” Jadi kita bisa melihat bahwa Aisyah r.ha menyumbang peranan penting dalam meriwayatkan hadist sehingga ummat tidak tersesat.  Kita lihat berikutnya, setelah Aisyah r.ha, juga istri-istri Baginda SAW yang lain, dan juga para sahabiyah. Mereka mengajar masyarakat, mengajar anak-anaknya, mengajar tetangganya. Mereka mengajar tentang islam kepada orang-orang, mereka bukan hanya masak, basuh pakaian, tetapi mereka mengajarkan agama. Dulu tidak ada sekolah islam, merekalah sekolah islam.  Rosululloh SAW pernah membawa Aisyah r.ha, untuk berjihad. Mereka pergi bukan untuk urusan bisnis, mereka pergi bukan untuk kepentingan lainnya, bersenang-senang, cari angin jalan-jalan, mengunjungi orang-orang, tetapi mereka pergi untuk berjihad. Mereka pergi untuk menyebarkan islam. Dalam peperanganpun mereka ikut mengambil bagian. Mereka menolong para sahabat membawa senjata, mereka memainkan peranan aktif dalam usaha menyebarkan dan mempertahankan agama islam.  Jadi ini adalah satu hakekat yang tidak boleh di ingkari bahwa wanita memainkan peranan aktif dalam menyebarkan agama, dalam berda’wah sama-sama dengan lelaki.  Kita sekarang lihat Ummu Salamah, dia pernah dibawa oleh Nabi SAW saat perja njian Hudaibiyah di buat. Banyak sahabat tidak merasa puas dengan perjanjian yang mereka rasa berat sebelah dan merugikan Ummat Islam. Tapi Rosululloh SAW tetap melaksanakan perjanjian itu. Maka melihat keadaan para shabat, Rosullulloh merasa bersusah hati. Beliau pergi menemui Ummu Salamah r.ha, dan memberi tahu tetang sikap para sahabat, yang tidak mau mencukur rambut dan kembali ke Madinah, maka Ummu Salamah menjawab : “Mudah saja Rosululloh, anda cukur rambut anda sekarang, maka mereka akan mengikutinya.” Jadi saat ara shabat melihat Rosululloh SAW telah mencukur rambutnya, Merekapun merasa terpukul, mereka merasa telah tidak mengikuti perintah Rosululloh SAW. Maka saat itu juga semua sahabat mengikuti apa yang di perbuat Rosululloh SAW. Disinilah Allah SWT telah mengaruniakan kelebihan terhadap kaum wanita, yaitu ketajaman firasatnya. Dan inilah bukti sumbangan kaum wanita dalam da’wah.  Kita lihat bukan saja Istri-istri Rosululloh SAW, tetapi Istri-istri, adik perempuan, ibu dari para sahabat memainkan peranan penting mereka saat masuk islam, mereka langsung faham bahwa saat pertama mereka menerima islam itu mereka tidak hanya pasif dirumah, tetapi juga langsung aktif membuat da’wah untuk anak perempuan, kaum wanita lainnya, dan tetangga. Dalam satu riwayat, Nabi SAW bersabda, dalam suatu peperangan: “ketika saya melihat ke kanan, kekiri, nampak satu sahabiyah bernama Nusaibah (Ummu Amanah)”. Dia tengah berperang, memegang pedang, memotong dengan pedang, melawan bersama-sama kaum lelaki.  Sekarang saat masa Umar r.a, perempuan menyumbang peranan besar dalam segala aspek, baik politik, ekonomi dan sebagainya. Saat itu kekayaan Islam sedang melimpah ruah, menyebabkan terjadinya inflasi. Maka Umar r.a, memutuskan untuk menentukan batas Mahar. Maka dalam satu syuro(perwakilan rakyat) yang terdiri dari wakil-wakil baik lelaki maupun wanita, Umar memberitahu usulannya yang membatasi pembayaran Mahar. Maka bangkitlah seorang wanita dan berkata. “Siapakah dia umar yang mau merubah apa yang telah di tetapkan Allah SWT dan Rosul-Nya?” Itulah peranan wanita, wanita di ikuti sertakan dalam perwakilan rakyat, tetapi menurut cara islam, bukan seperti yang terjadi sekarang. Dimana bercampur baur antara wanita dan lelaki. Tapi cara islam yaitu wanita terpisah tempatnya dari lelaki, disebelah belakang. Bukan hanya sahabiyyah tetapi wanita-wanita Sholehah telah menghias sejarah islam menghidupkan agama dan sebarkan agama. Amroh Imaroh murid Aisyah r.ha telah menjaga ribuan hadist Nabi SAW didalam hafalannya sehingga dapat sampai kepada kita. Rabi’ah Al Adhawiyyah ibadahnya/kesholehannya tak tertandingi dari kaum lelaki. jika beliau Sholat Tahajud di malam hari, maka di pagi harinya beliau berkata: Ya allah sebagai rasa syukur karena telah engkau berikan taufik untuk bisa shalat Tahajud maka aku akan puasa penuh di siang harinya. Dan jika saat buka tiba maka beliau akan katakan: Ya Allah sebagai rasa syukur mendapat taufik berpuasa di siang hari maka aku akan beribadah sepanjang malam. Begitu seterusnya kehidupannya bertahajud di malam hari dan berpuasa di siang hari. Jadi kita bisa lihat segala bidang wanita memegang peranan yang penting. Mereka langsung mengetahui apa yang mesti di mainkan saat menerima islam. Mereka segera tahu apa kewajibannya dalam islam.